Ketua STKIP Berharap Mahasiswa Baru Memiliki Otot Kuat


Kuningan, UPMKnews --- STKIP Muhammadiyah Kuningan menggelar Masa Ta’aruf Mahasiswa Baru tahun 2021, selama 2 hari, tanggal 06 – 07 September 2021. Pembukaan berlangsung di lapangan terbuka sebelah utara kampus STKIP. Dengan menggunakan protokol kesehata yang ketat.

Kegiatan dihadiri oleh BPH STKIP, Dr. H. Uci Sanusi, M.Pd, Ketua PD Muhammadiyah, Drs. Wahid, TBk, MA, beserta jajaran pimpinan STKIP, dari mulai Ketua, Nanan Abdul Manan, M.Pd Wakil Ketua I dan II, unsur pejabat struktural serta para dosen, dan panitia BEM.

Dalam sambutannya, Ketua STKIPMKu, Nanan Abdul Manan, mengajak mahasiswa baru agar memiliki ‘Otot’ yang kuat. Otot yang kuat dimaksudkan mahasiswa baru harus memiliki pribadi yang survive dalam menghadapi segala tantangan zaman yang terus dan akan berubah.

Selain itu memiliki otot kuat berarti, mahasiswa baru harus memiliki jiwa adaptable, selalu siap beradaptasi dalam segala kondisi. Hari ini anda memasuki masa transisi dari yang tadinya SMA dan sekarang menjadi mahasiswa, artinya anda harus terampil dalam beradaptasi.

Selain adaptable, yang tidak kalah penting adalah mengisi nutrisi otak anda dengan pengetahuan yang luas, terus ditunjang dengan skill dan kompetensi, sehingga anda layak menjadi pribadi yang unggul di kemudian hari.

Nanan juga menegaskan bahwa, di muhamamdiyah itu tidak boleh lepas dari ruh spiritual. Maka, agar semua aspek itu kuat dan mengakar dalam otot atau jiwa kita, kuncinya harus diperkuat dengan pendekatan spiritual. Dan di STKIP itu memiliki penciri atas khas yaitu Al Islam dan Kemuhammadiyah. Ini harus menjadi basis kita dalam pengembangan diri, tegas Nanan.

Disampaikan langsung olek Ketua Pelaksana, Indri Yani, mahasiswa baru yang mengikuti Masta tahun 2021 sebanyak 550. Dirinya berharap dengan mengikuti kegiatan Masta, melahirkan pemahaman baru bagi mahasiswa baru dalam menggali kehidupan kampus, mengenal struktur organisasi, sistem pembelajaran akademik, keuangan dan kemahasiswaan di STKIP Muhammadiyah Kuningan, dan terbentuk persepsi mengenai arti pentingnya pendidikan jenjang strata satu (S1) yang akan ditempuh mahasiswa baru selama di STKIP, kata Indri. [sekretariat/ayi agustin]


Bagikan Berita Ini

Facebook Twitter Whatsapp