Arisan Dosen, PJKR Perkuat Persatuan dan Kebersamaan


Kuningan, UPMKnews --- Orang selalu mengatakan, tidak ada kesuksesan diraih dengan tangan sendiri. Artinya, setiap kesuksesan itu selalu saja ada campur tangan orang lain. Apalagi untuk keberhasilan sebuah organisasi atau lembaga contohnya, yang dibutuhkan adalah kekompakan dulu, dengan modal kekompakan atau kebersamaan, maka harapan dan cita-cita lembaga pun akan lebih mudah digapainya.

Senada dengan itu, Ketua STKIP Muhammadiyah Kuningan pernah berucap saat gelaran silaturahmi akhir tahun para dosen dan karyawan, Rabu (30/12) kemarin, ia berpesan “untuk tumbuh dan berkembangnya sebuah perguruan tinggi modalnya adalah persatuan atau kekuatan bersama SDM yang ada didalamnya.”

Upaya menjaga persatuan dan kekompakan di setiap unit atau unsur , dilakukan pula oleh program studi olahraga atau Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (PJKR) STKIP Muhammadiyah Kuningan, salah satu upaya itu diwujudkan dalam bentuk acara arisan keluarga dosen home base PJKR.

Mendengar kata “arisan” pikiran kita akan tertuju pada sebuah perkumpulan ibu-ibu, padahal di PJKR sendiri tidak ada satu pun dosen perempuan atau ibu-ibu, kecuali staf prodinya. Namun karena sudah lazim jika ada kegiatan mengumpulkan uang dalam satu kelompok tiap periode tertentu dan sudah disepakati, maka orang biasa menyebutnya itu arisan.

Terlepas itu arisan atau kumpulan, yang pasti bagi Prodi PJKR arisan rutin satu bulan sekali merupakan wadah silaturahmi antar keluarga dosen home base PJKR. Agar diantara dosen saling mengenal, tidak hanya sesama dosen saja. “Tapi kita juga lebih mengenal keluarganya, orang mana, rumahnya dimana, istri dan anaknya siapa, kadang kita tidak tau juga,” kata Nanang Mulyana, selaku Ketua Prodi PJKR, saat dihubungi UPMKnews, Rabu (30/12) kemarin sore.

Prodi berjuluk “kami satu kami keluarga” pun baru saja melakukan silaturahmi atau arisan di rumah Saudara Dicky Reva Apriana, M.Pd, pada Selasa, 28 Desember kemarin, rumahnya pun cukup jauh dari kota kuningan, yakni di Desa Cilayung, Kecamatan Ciwaru, Kuningan. Namun bagi para dosen PJKR jarak bukanlah soal demi sebuah kebersamaan.

Bulan lalu arisan di Ciamis di rumahnya Pak Dani Nurdiansyah, M.Pd, dan rencana bulan berikutnya adalah di rumah Bapak Budi, M.Pd di Awirarangan, Kuningan.

“Disana juga kami tidak sekedar makan-makan dan ngemil-ngemil saja. Banyak hal yang dibahas dan didiskusikan terkait berbagai hal yang berhubungan dengan catur dharma perguruan tinggi, dan Alhamdulillah dengan agenda seperti ini, membuat kekeluargaan di PJKR terus terbangun,” tambah Nanang lagi.

Menariknya lagi, di moment itu diumumkan juga “dosen the best PJKR” setiap satu tahun sekali, dan Oman Hadiana, M.Pd terpilih menjadi dosen the best versi PJKR di bidang catur dharma perguruan tinggi di tahun 2020, dan langsung mendapat reward dari Kaprodi PJKR. “selamat untuk Pak Oman Hadiana, semoga jejak beliau bisa diikuti dosen yang lain,” pungkas pria yang tengah menggeluti budidaya burung murai. (sekre)


Bagikan Berita Ini

Facebook Twitter Whatsapp