Genjot Kurikulum MBKM, Prodi PMTK Siap Kolaborasi dengan UGJ


KUNINGAN, UPMKnews ---- Program studi Pendidikan Matematika (PMTK) STKIP Muhammadiyah Kuningan yang saat ini telah terakreditasi B, akan terus berupaya untuk meningkatkan mutu baik di internal maupun eksternal.

Prodi yang baru saja memiliki lembaga bimbingan belajar (BIMBEL) di area belakang kampus STKIP Muhammadiyah Kuningan dan akan segera diresmikan, terus memicu semangatnya dalam ranah kerjasama dengan berbagai mitra.

Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang digagas Mendikbud Nadiem Makarim, menjadi alasan Prodi PMTK terus memastikan kesiapannya dalam menghadapi tantangan era yang terus berubah.

Kemarin Senin (4/1) Prodi PMTK baru saja menggandeng UGJ (Universitas Swadaya Gunung Jati) Cirebon, yaitu ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara STKIP Muhammadiyah Kuningan dengan UGJ, dan untuk MoA-nya nanti dengan Prodi PMTK.

Penandatanganan MoU pun langsung oleh Ketua STKIP Muhammadiyah Kuningan, Nanan Abdul Manan, M.Pd, di Ruangan kerjanya, didampingi oleh Kaprodi PMTK Evan Farhan Wahyu Puadi, M.Pd dan Dr. Uba Umbara, M.M.,M.Pd selaku dosen home base PMTK. Adapun dari pihak UGJ diwakili oleh bidang Humas dan Kerjasama.

Selain Catur Dharma Perguruan Tinggi, dengan Nota Kesepaham tersebut nantinya kedua belah pihak siap kolaborasi untuk menggenjot implementasi kurikulum MBKM. Baik dalam melaksanakan kegiatan magang, kegiatan kewirausahaan, dan eksistensi dalam inovasi pembelajaran hingga pertukaran mahasiswa.

Nanan Abdul Manan dalam kesempatan tersebut mengungkapkan, perubahan era yang tidak menentu, terlebih sejak pandemi Covid – 19, kita ditantang untuk terus melaukan percepatan dan penguatan di berbagai lini, terlebih mempersiapkan para mahasiswa dan alumni dengan berbasis pada penguasaan teknologi dan jiwa kewirausahaan, terang Nanan.

Sementara Evan Farhan, Kaprodi PMTK, berharap dengan adanya MoU kemarin, dapat mendukung terciptanya nuansa pendidikan yang baik, serta memberi dampak positif bagi mutu pembelajaran, “karena pembelajaran kita butuh inovasi apalagi di masa pandemi. Selain itu, harapannya bisa menciptakan produk inovasi pembelajaran sebagai alternative memudahkan PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh)," terang Evan. /sekre


Bagikan Berita Ini

Facebook Twitter Whatsapp