Pengajian Rutin: Amanah Sebagai Pondasi Utama Etos Kerja


Kuningan – Lembaga Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) kembali menyelenggarakan pengajian rutin mingguan Dosen dan Karyawan STKIP Muhammadiyah Kuningan. Hari ini Kamis siang, tanggal 27 Februari 2020 di Masjid Jami’ Nuroh Binti Sholih Al-Mudafi’i kampus STKIP Muhammadiyah Kuningan.

Pada pengajian kali ini lembaga AIK mengusung tema tentang Amanah, dengan menghadirkan kembali Ustad Dadan Rohmatun, Lc, sebagai narasumber. Ia juga merupakan Sekretaris Majelis Tarjih Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Kuningan.

Acara yang dihadiri oleh dosen dan karyawan yang ada di lingkungan STKIP Muhammadiyah Kuningan serta beberapa mahasiswa pun berlangsung hikmat.

Hadir juga dalam acara tersebut, Ketua STKIP Muhammadiyah Kuningan (Nanan Abdul Manan, M.Pd, Wakil Ketua II (Hermawan, M.Si), Ketua Lembaga AIK (Asep Usamah, M.Pd.I).

Dalam pemaparannya Ustad Dadan menjelaskan, amanah adalah salah satu sifat yg melekat pada Nabi Muhammad SAW, yakni sidiq, amanah, tabligh, dan fatonah. Nabi itu jujur,  amanah, cerdas, kemudian Nabi tidak pernah menyembunyikan apa yg harus disampaikan kepada umatnya, kata Dadan. 

Menurut Dadan, sifat amanah artinya menjalankan sesuatu sesuai denga kompetensi dan kapabilitas kita. Jalankanlah tugas dan aktifitas sebagai seorang pendidik maka disanalah kita amanah.

Menurut hadits Abu Hurairah dijelaskan, "jika amanah telah disia-siakan maka tunggulah hari kiamat", sehingga manakala amanah tidak dilaksanakan dengan baik, maka nanti tidak akan muncul manusia-manusia yang berkompeten dalam etos kerja.

Allah merintahkan kepda kita untuk bersikap amanah, yaitu menajalankan sebaik-baiknya tugas atau peran kita dalam hidup ini.

Ustad Dadan juga menceritakan kisah seorang penjaga kebun anggur milik seorang Gubernur bernama Mubarok, suatu ketika Gubernur kedatangan tamu, lalu tamu tersebut dibawanya ke kebun anggur untuk mencicipi anggur tersebut.

Lalu menyuruhlah Gubernur kepada Mubrok untuk mengambil anggur yang paling enak, pada saat Mubarok memberikannya anggur kepada tamu, lalu dimakanlah anggur itu oleh tamu tersebut, dan ternyata anggur yang dimakan oleh tamu itu rasa sangat masam, kemudian Mubarok pun dimarahi oleh Gubernur.

Lalu apa respon Mubarok ketika dirinya dimarahi, Ia mengatakan, "wahai tuan, aku ditugaskan untuk menjaga kebun anggur tuan, tapi bukan untuk mencicipi anggur itu".

"Semoga kita termasuk golongan orang-orang yang amanah, karena dampak dari amanah adalah kita mampu melakukan sebaik-baiknya tugas dan peran kita, karena sesungguhnya Allah maha mengetahui", pungkas Dadan. (sekre/asa)


Bagikan Berita Ini

Facebook Twitter Whatsapp