Kemana Arah Mahasiswa?


Kuningan, UPMKNews-Sekarang ini, terjadi degradasi nalar kritis mahasiswa. Hal ini bukan hanya disebabkan oleh aturan kampus yang represif saja tetapi juga dikarenakan paradigma hedonis yang menyelimuti pikiran mahasiswa. Saat mengenyam pendidikan dibangku kuliah, mereka hanya memikirkan bagaimana cepat selesai kuliah dengan IPK yang tinggi dan setelah itu mendapatkan pekerjaan sesuai kebutuhan tanpa menaruh kepedulian atas kondisi moral yang terjadi di sekitarnya, terlebih lagi dengan adanya masalah yang dialami oleh masyarakat.
Dengan kondisi yang seperti ini, maka ini akan membuat keperkasaan musuh-musuh atas ketidakadilan sosial semakin menancap dalam cengkramannya untuk menjajah negeri ini, baik dari segi politik, ekonomi, pendidikan, dan lain sebagainya. 

Indonesia memiliki pemuda (Mahasiswa) yang cukup besar. Dengan jumlah yang besar mahasiswa mempunyai potensi yang sangat besar pula dalam menunjang kemajuan dalam negara kita ini, karena identik dengan kata idealis dan independen. Hal ini tentu memiliki tempat diantara masyarakat dan pemerintah, karena mahasiswa dapat mengawasi dan membahas segala pengambilan keputusan maupun kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah.

Mahasiswa Dalam Pandangan Islam? 

Di dalam Islam, mahasiswa atau pemuda merupakan generasi penerus peradaban. Karena itu, ada ungkapan dalam bahasa arab, “Syubanu al-yaum rijalu al-ghaddi” (pemuda hari ini adalah tokoh pada masa yang akan datang). Tentunya, akan tertanam dalam benak pemuda bahwa perannya itu untuk berkontribusi kepada masyarakat. 

Dari ide dan pemikiran yang rasional, maka akan mampu merubah paradigma yang berkembang menjadi sesuatu yang terarah sesuai dengan kepentingan bersama untuk mewujudkan perubahan bangsa. 

Apa yang telah kita (Mahasiswa) lakukan saat ini? 

Jika ditarik dari peristiwa tahun 1998, mahasiswa sempat menjadi momok bagi bangsa dalam penumbangan rezim yang tak terkalahkan. Jatuhnya rezim, mahasiswa 1998 berkata keras soal reformasi.

Tetapi, apa yang telah kita lakukan hingga saat ini? Tidak ada perubahan yang berarti.  Jika mahasiswa di generasi sebelumnya bersatu untuk melawan ketidakadilan dan kesewenang-wenangan, maka dilihat sekarang ini mahasiswa saling menjatuhkan satu sama lain atas kepentingan golongan maupun organisasi. Lihatlah, mereka hanya bungkam ketika banyak keluh kesah yang seharusnya disuarakan tapi lebih memilih menyibukkan diri dengan dunianya masing-masing.

Jadilah Mahasiswa sesuai harapan masyarakat demi Bangsa 

Marilah kita sebagai mahasiswa yang diharapkan oleh masyarakat dan bangsa kita ini, bisa menjadi mahasiswa yang menerapkan peran dan fungsinya sehingga bisa menjadi penerus bangsa. Terlebih lagi, untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat dan bisa menyuarakan aspirasinya dalam menghadapi problematika yang sedang terjadi di lingkungan masyarakat.

Mulai belajar mengemban amanah dengan baik, bertanggung jawab, berusaha mengelola masalah dengan bijak, dan mengambil keputusan secara tepat serta bisa mengelola lingkungan yang ada di sekitarnya. 

 

Penulis :
Latif Pratama (Mahasiswa PTIK, Kader PK IMM STKIP Muhammadiyah Kuningan


Bagikan Berita Ini

Facebook Twitter Whatsapp