Kondisi Pandemi, STKIP Muhammadiyah Kuningan Launching KKN Dari Rumah


Kuningan, UPMKnews -- Jum’at 7 Agustus 2020, ada suasana berbeda terlihat di Aula Rapat gedung Rektorat lantai 3. Pasalnya STKIP Muhammadiyah Kuningan melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPP) melaksanakan pelepasan (launching) Kuliah Kerja Nyata Program Pendidikan Dari Rumah (KKN-Dik DR 2020) dengan tema “Penanggulangan Covid-19”.

Kegiatan KKN tahun ini terasa berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, dikarenakan efek pandemi covid-19. Semula launching KKN dirancang untuk meriah seperti tahun-tahun sebelumnya, namun berhubung covid-19 belum mereda, maka pelepasan dilaksanakan secara daring (online)

Dengan menggunakan virtual zoom meeting, hanya ketua kelompok (sejumlah 13 orang) yang diundang ke kampus untuk dilakukan penyematan jas almamater secara simbolis, sedangkan peserta lainnya tetap berada di rumah masing-masing.

Diketahui, jumlah peserta KKN-Dik DR tahun ini adalah sebanyak 189 mahasiswa yang terdiri dari 6 prodi yakni PJKR, PGSD, PBSD, PTIK, PG-PAUD dan Pendidikan Matematika.

Pelepasan KKN-Dik DR dihadiri wakil ketua 1 Bidang Akademik, Kemahasiswaan dan AIK, Ketua LPPM, Kabag Kemahasiswaan dan Alumni, Para Ketua Prodi, 13 Dosen Pembimbing Lapangan, dan 13 Ketua Kelompok KKN.

Ketua LPPM Nana Sutarna, M.Pd dalam sambutannya, memaparkan bahwa konsep KKN-Dik tahun ini dirancang untuk dilaksanakan di rumah masing-masing demi keamanan dan kewaspadaan terhadap covid-19.

“Namun jika dalam implementasinya ada Desa yang meminta mahasiswa untuk membantu Desa dalam hal penanggulangan covid dan edukasi di bidang pendidikan maka proses KKN dapat dilakukan berkelompok di satu desa.”

“Sejauh ini sudah ada permintaan dari 3 desa agar 3 kelompok KKN melaksanakan KKN-Dik secara berkelompok di desa mereka.” Terang Nana (7/8).

Lebih lanjut, Wakil Ketua 1 Dr. Casnan, M.Si mengingatkan bahwa kegiatan KKN-Dik kali ini tetap dituntut menghasilkan laporan sebagai luaran kegiatan, namun aspek protokol  kesehatan terus dapat dipegang teguh.

Meski bagaimanapun kesehatan dan keselamatan adalah hal terpenting yang mesti diperhatikan. “Perlu ada inovasi dan kreativitas dan para peserta KKN, namun pengawasan dari DPL juga merupakan hal yang penting,” pesannya.

Casnan juga menghimbau, jika memang ada Desa yang meminta/memberi izin KKN-Dik dilaksanakan berkelompok, tetap untuk membatasi diri, membatasi kegiatan, berhati-hati, berpegang pada protokol dan tentu tetap menjaga nama baik lembaga STKIPM Kuningan. (nana)


Bagikan Berita Ini

Facebook Twitter Whatsapp