Dihadapan Para Guru Se Kecamatan Ciawigebang, 3 Dosen STKIP Perkuat Gerakan Literasi Nasional


Kuningan, UPMKnews --- Sebagai wujud pengabdian kepada masyarakat, 3 dosen STKIP Muhammadiyah Kuningan memberikan penguatan Gerakan Literasi Nasional (GNL), kepada para Guru yang tergabung dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Sunda se- Gugus Ciawigebang – Kuningan, di Aula SMPN 3 ciawigebang. 

Kegiatan PKM yang dilakukan oleh 3 dosen, yakni Heti Triwahyuni, M.Pd, Opah Ropiah, M.Pd dan Dena Latif Setiawan, M.Kom sudah berlangsung sejak tanggal 12 Maret 2021, dan akan berakhir pada tanggal 4 April bulan depan.

Penikatan kualitas Guru bahasa Sunda pun lebih ditekankan kepada pembelajaran PJJ yang sedang buming saat ini. Adapun Heti Triwahyuni lebih banyak memaparkan soal Integrasi Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dan GLN di dalam pembelajaran berbasis Higher Order Thinking Skills (HOTS).

Kemudian, diperkuat juga oleh Opah Ropiah yang merupakan dosen satu rumpun dengannya di Prodi Bahasa dan Sastra Daerah (PBSD) atau orang lebih familiar dengan sebutan Prodi Bahasa Sunda. Opah membimbing para guru dalam pembuatan RPP Bahasa Sunda dengan menggunakan pembelajaran daring.

Selain itu, Dela Latif Setiawan selaku dosen yang expert di bidang IT, menjelaskan beberapa model-model pembelajaran yang bisa digunakan oleh para guru saat pembelajaran menggunakan PJJ (Pemb. Jarak Jauh).

“Minggu besok materinya konsep Best practice, dan di minggu terakhir tanggal atau 4 april penyusun best practice dan Artikel ilmiah,” terang Heti, saat dihubungi melalui saluran whatsapp, Minggu (21/3/2021).

Adapun harapan ketua MKKS Ciawigebang, “dengan diadakanya kegiatan ini, ada peruhan bagi para guru dalam menguasai pembelajaran bahasa sunda, dan membantu menguasai ketermpiln yang lebih dalam, tentang penyusunan perangkat pembelajaran daring dan sistem pembelajaran yang terintegrasi dan membuat soal berbsis HOTS.

Tak lupa juga, ketua MGMP Bahasa Sunda Gugus Ciawigebang berharap, dari kegitan kolaborasi ini bisa meningkatkan kemampuan Guru bahasa Sunda pada masa pademi dan menjadikan guru yang inovatif dan keratif “nu tiasa ngigelan jaman.” (sekre) 


Bagikan Berita Ini

Facebook Twitter Whatsapp