Halal Bihalal STKIPM Kuningan: Silaturahmi Syawal 1445 H sebagai Penguatan Diri Sehat Lahir Batin Pasca Ramadhan


Kuningan, UPMKNews -- STKIP Muhammadiyah Kuningan melaksanakan Halal Bihalal sebagai Silaturahmi Syawal 1445 H dengan mengusung tema "Sehat Lahir Batin Pasca Ramadhan" yang mendatangkan Dr. dr. H. Asep Hermana, Sp.B., FINACS, MM (Dokter Spesialis Bedah Umum).

Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua PDM Kabupaten Kuningan, Ketua BPH, para Pimpinan, dosen dan karyawan STKIP Muhammadiyah Kuningan bertempat di Masjid Jami' Nuroh Binti Sholih Al-Mudafi'i, Sabtu (20/04/2024).

Dr. Nanan Abdul Manan, M.Pd, Ketua STKIP Muhammadiyah Kuningan menuturkan, "Hahal Bihalal merupakan kegiatan tahunan sebagai sarana silaturahmi untuk saling menguatkan sekaligus menyadari bahwa STKIP sebagai rumah dan harus dijaga melalui skill yang dimiliki. Tentunya kami dari pimpinan mengucapkan minal aidzin wal faidzin, mohon maaf lahir dan batin," tuturnya.

Selain itu, Ketua BPH STKIP Muhammadiyah Kuningan, Dr. Muh. Syamsudin, S.Ag., M.Pd., menyampaikan, "terima kasih telah sama-sama membangun demi kemajuan kampus STKIP, yang saat ini pun akan menjadi universitas dan hanya menunggu kabar Surat Keputusan (SK) sebagai tanda bahwa telah resmi berubah status. Harapan kami jika sudah menjadi universitas yaitu mampu menjadi kampus yang unggul dan terus meningkatkan kemampuan serta bersaing secara sehat. Ketika kita memiliki target, jangan sampai menjadi tekanan. Namun harus tetap berjalan dengan baik dan sempurna," ucapnya.

Sedangkan Ketua PDM Kabupaten Kuningan, Dadan Rohmatun, Lc., mengatakan, "jangan sampai kita seperti setan karena Ramadhan telah usai. Jangan jadi orang-orang yang bangkrut, memiliki banyak amal soleh tetapi selalu berbuat amal buruk kepada orang lain," katanya.

"Ada 2 hal yang perlu kita ketahui, pertama ketika sudah melewati Ramadhan harus pandai mengendalikan diri. Jika tidak dapat mengendalikan, maka tidak akan mendapat nilai kemanusiaan apalagi ketakwaan kepada Allah SWT. Kedua yaitu makna syawal sebagai langkah untuk meningkatkan kualitas diri menjadi lebih baik dan lebih beritegritas, baik hubungan dengan Allah SWT ataupun manusia, dua hal ini menjadi kunci dalam meningkatkan kualitas dan harus kita terapkan," tambah Dadan.

Dalam acara Halal Bihalal (Syawal 1445 H) tidak hanya sekedar saling memaafkan, tetapi dibarengi oleh ceramah yang disampaikan Dr. dr. H. Asep Hermana, Sp.B., FINACS, MM (Dokter Spesialis Bedah Umum).

Ada hal yang disampaikan beliau, "Rezeki bukan hanya finansial tetapi kesehatan juga merupakan rezeki. Maka perlu kita ingat bahwa jauh sebelum kita diciptakan, contohnya adalah rezeki yang telah Allah berikan melalui cairan sperma berupa glukosa," pungkasnya.

Dalam penciptaan manusia banyak pembelajaran yang dapat diambil, ketika diciptakan maka keteraturan sudah ditanamankan melalui gen.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

"Dan di bumi terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang yakin." (QS. Az-Zariyat 51: Ayat 20)

Rezeki dalam islam diartikan sebagai karunia yang diberikan Allah SWT kepada makhluk-Nya untuk dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dikehidupan sehari-hari.

Begitupun rezeki tidak hanya perihal uang atau finansial melainkan juga kesehatan. Dalam kehidupan, penciptaan dan perkembangan manusia sejak 10 detik kelahiran dari perut ibu dan pada saat itu pula paru-paru sudah mengembang dan menghirup oksigen yang sampai saat ini tidak pernah berhenti. 

Allah telah menciptaan segala kekuasaan dalam penciptaan manusia yang begitu luar biasa. Maka patut kita syukuri rezeki yang telah Allah SWT berikan. (Deliya)


Bagikan Berita Ini

Facebook Twitter Whatsapp