Pengaruh Kebudayaan Barat di Indonesia


Landasan Teori

Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat. Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.

Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah suatu cara hidup yang menyeluruh yang berkembang dan dimiliki oleh suatu kelompok yang bersifat turun temurun. 

Masuknya budaya barat ke Indonesia melalui melalui teknologi, budaya,dan sosial (dari kebiasaan-kebiasaan), perkembangan pesat era globalisasi saat ini semakin menekan proses akulturasi budaya terutama pengaruh budaya Barat kehadiran budaya Barat seakan mendominasi dan selalu menjadi trend-centre masyarakat. Kebiasaan dan pola hidup orang barat seakan menjadi cermin moderen kehadiran budaya Barat seakan mendominasi dan selalu menjadi trend-centre masyarakat. Keadaan ini terus mengikis budaya dan kearifan lokal yang merupakan warisan nusantara. Dari sinilah juga nilai tradisional secara perlahan mengalami kepunahan karena tidak mampu bersaing dengan budaya modern dalam bentuk pergaulan masyarakat.

Pengaruh Media Sosial di Kalangan Remaja

Kebudayaan barat yang masuk ke Indonesia sebenarnya memiliki dampak positif dan negatif bagi masyarakat Indonesia. Dampak positif misalnya, kreatifitas, inovasi pengembangan ilmu pengetahuan, dan dijadikan bisnis online. Dampak negatifnya kebudayaan asing atau barat terhadap masyarakat Indonesia khususnya kalangan remaja sudah sampai tahap memprihatinkan karena ada kecenderungan para remaja sudah melupakan kebudayaan bangsanya sendiri. Budaya ikut-ikutan atau latah terhadap cara berpenampilan, mengikuti trend tik-tok,  gaya bahasa dalam berbicara, dan mengkonsumsi makanan cepat saji, berbelanja online, selau bermain game yang akan memengaruhi volume sel otak  sehingga tingkat kecerdasannya akan menurun dan kasus hecker. Gaya hidup semua itu karena melihat dari media sosial.

Para remaja tidak ingin ingin dikatakan kuno, kampungan kalau tidak mengikuti cara berpakaian ala barat karena dinilai modern, tren dan mengikuti perkembangan zaman.Selain cara berpakaian dan mode, tetapi hanya menjadi masyarakat yang konsumtif tidak produktif  di kalangan remaja menjadi masalah bagi kebudayaan di Indonesia. Umumnya kalangan remaja Indonesia berperilaku ikut-ikutan tanpa selektif sesuai dengan nilai-nilai agama yang di anut dan adat kebiasaan yang mereka miliki. Dan itu biasanya berasal dari media sosial yang mereka lihat.

Para remaja juga merasa bahwa kebudayaan di negerinya sendiri terkesan jauh dari moderenisasi. Sehingga para remaja merasa gengsi kalau tidak mengikuti perkembangan zaman meskipun bertentangan dengan nilai-nilai ajaran agama dan budayanya. Sehingga pada akhirnya para remaja lebih menyukai kebudayaan barat, dibandingkan dengan kebudayaan kita sendiri.

Solusi Untuk Mengatasi Dampak Negatif Kebudayaan Barat dari Media Sosial

Untuk mengatasi pengaruh kebudayaan Asing terhadap kebudayaan Indonesia, khususnya untuk membentengi kalangan remaja dari pengaruh negatif diperlukan pelibatan semua pihak terutama pemerintah dan tokoh-tokoh masyarakat seperti, para ulama budayawan serta keterlibatan orang tua di rumah.

a. Peranan Pemerintah

Pemerintah hendaknya dapat mengambil kebijakan strategis melalui penataan ulang    sistem pendidikan terutama mengenai pengaturan kurikulum. Umumnya di setiap sekolah menerapkan sistem pengajaran pengetahuan mengenai ilmu keagamaan kepada para remaja sekolah dengan waktu yang berjalan selama dua jam dalam se-minggu saja. Tentu saja ini kurang memadai waktunya untuk mengharapkan sebuah perubahan prilaku siswa sehingga memerlukan penambahan jam pelajaran atau kreatifitas guru bidang studi tersebut dalam bentuk kegiatan keagamaan di lingkungan sekolah seperti kegiatan pengajian atau kajian-kajian tematik menurut pandangan agama. Sebaiknya setiap guru mata pelajaran umum juga dapat memasukkan nilai-nilai agama ketika mengajar di hadapan siswanya.

b. Peran orang tua dan keluarga

Keluarga merupakan lingkungan anak yang paling banyak waktunya. Orang tua adalah figure utama dalam keluarga yang paling bertanggung jawab terhadap masa depan anak-anak dan anggota keluarga lainnya. Oleh karena itu, lingkungan keluarga sangat berkonribusi terhadap kualitas perilaku atau akhlak anggota keluarga terutama anak-anaknya. Lingkungan keluarga dan lingkuangan sosial harus tetap beriklim positif dalam artian orang-orang yang ada dalam sekitar kita harus orang-orang yang tidak membawa kesesatan. Orang tua harus bisa mengambil porsi lebih banyak diantara porsi yang lainnya.

c. Mengajarkan kepada generasi muda dibawahnya tentang budaya kita yaitu dengan menyiapkan generasi muda yang sesuai agar dapat memperluas budaya kita.

d. Menerapkan pendidikan kepada generasi muda yaitu menumbuhkan karakter dan nilai-nilai yang berguna untuk membentuk pribadi yang baik dan berakhlak.


Bagikan Berita Ini

Facebook Twitter Whatsapp